Musi Rawas, Len-sil.com – Sifat arogansi Sat Pol-PP penjaga istana atau kantor Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Musi Rawas (Mura) kembali terulang. Kali ini Maryati wartawan Palembang Pos dan Budi Santoso GM Silampari Tv yang mendapat tindakan tidak bersahabat dari Sat Pol-PP tersebut.
Peristiwa ini terjadi saat kedua wartawan tersebut hendak bertemu Sekretaris Dewan (Sekwan) dan dewan yang ada di gedung wakil rakyat tersebut, oknum Pol PP berinisial S mendadak marah-marah.
GM Silampari memintanya untuk tidak marah dengan alasan sebelumnya sudah meminta izin masuk ke gedung tersebut. Namun oknum Pol PP tersebut membentak dan mengatakan siapa orang yang menyuruh naik.
“Siapo yang nyuruh naik ke sini (lantai 2 ruang anggota dewan dan ruang sekwan),” bentaknya. Seraya berteriak dan menyebutkan wartawan tidak tahu aturan. “Kalau bertamu ke sini ikuti aturannya,” teriaknya.
Pernyataan oknum Pol PP ini membuat wartawan tersinggung dan menanyakan aturan bagi wartawan yang datang ke gedung wakil rakyat. Bukannya menjabarkan aturan yang dimaksud, oknum Pol PP ini malah menjawab, “Kamu dak tahu cak mano di dewan provinsi dengan nada ketus”.
“Kalau di provinsi ada ruang tunggu untuk tamu, ada ruang pers dan juga ada ruang perpustakaannya, lantas di sini wartawan menunggu di mana,” kata salah satu wartawan yang sudah ikut terpancing emosinya.
Tak ingin adu mulut berlanjut, Budi Santoso, GM Silampari meminta wartawan untuk mengalah dan diam.
Sementara itu sembari menunggu wartawan Palembang Pos dan GM Silampari TV berusaha menghubungi Sekwan dan Ketua DPRD. Setelah beberapa saat, Ketua DPRD Mura Azandri telepon balik. Setelah menyampaikan keperluannya, Ketua DPRD meminta menunggu.
Setelah lebih dari satu jam menunggu, akhirnya ada utusan sekwan memanggil untuk naik ke lantai dua dan masuk ke ruang sekwan. Di ruang sekwan, wartawan Palembang Pos dan GM Silampari menunggu sebentar di ruang tamu sekwan. Selang beberapa saat barulah dipanggil masuk di ruang kerja sekwan.
Dengan kejadian itu, Sekwan Mura, Amir Hamzah meminta maaf atas perlakuan oknum bawahannya itu. Dia berjanji akan memberikan teguran kepada oknum tersebut.
Sementara itu disinggung soal ruang tunggu untuk tamu dan ruang Pers, dikatakan Amir memang belum ada.
“Kita nunggu gedung sebelah (sekretariat yang baru) selesai, barulah kita usulkan ruang tunggu tamu dan ruang Pers. Kalau tahun ini selesai tahun depan kita usulkan untuk ruang tamu dan ruang pers,” jelasnya.
Sementara Ketua DPRD Mura, Azandri mengatakan kantor DPRD Mura saat ini belum representatif. “Dulu kita pindah tan 2017 atas desakan wakil bupati karena kantor bupati sudah ditunggu (ditempati) masak gedung dewan belum ditempati,” ujarnya.
Sebelumnya, kejadian tersebut pernah dialami oleh 4 orang wartawan yang bertugas di kabupaten Musi Rawas. Mereka mendapat tindakan arogansi dari Pol PP yang bertugas. Mengingat saat itu menjelang Pilkada, mereka mengambil sikap dengan bijak untuk tidak mempermasalahkan kejadian tersebut, karena ingin Pilkada Mura tetap kondusif.
Penulis : Dekmo/Rilis